Jakarta detektifspionase.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan pentingnya kolaborasi yang solid antara Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan mitra pemilik dapur dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, keberhasilan program nasional ini sangat bergantung pada pemahaman yang tepat atas fungsi dan peran masing-masing pihak di lapangan.
Program MBG dirancang sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar). Dalam ekosistem ini, SPPI, kepala dapur, dan mitra pemilik dapur memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi dan harus dijalankan secara harmonis.
SPPI berperan sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas mengawasi, membina, dan memastikan seluruh operasional dapur berjalan sesuai standar gizi, kebersihan, serta keamanan pangan yang ditetapkan BGN.
Sementara itu, kepala dapur sebagai perwakilan dari mitra bertanggung jawab langsung terhadap kegiatan teknis harian, seperti proses memasak, manajemen staf, dan kontrol kualitas makanan.
Adapun mitra pemilik dapur berperan menyediakan fasilitas, sumber daya manusia, dan bahan pangan berkualitas yang mendukung kelancaran dapur MBG.
Dadan Hindayana menekankan, bahwa kesalahpahaman di lapangan sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman atas fungsi kerja masing-masing pihak. “SPPI dan mitra harus saling menghargai peran. Jangan saling curiga atau menyalahkan. Kunci keberhasilan dapur MBG adalah kerja sama dan saling dukung, bukan saling menekan,” ujarnya.
Menurut penelusuran jurnalis Daprizal dari Detektifspionase.com, sejumlah dapur MBG di daerah masih menghadapi kendala komunikasi antara SPPI, ahli gizi, dan mitra dapur. Namun, para ahli SPPG meyakini bahwa dengan peningkatan pemahaman fungsi dan koordinasi rutin, potensi benturan dapat diminimalkan.
Sinergi yang kuat antara BGN, SPPI, dan mitra pemilik dapur diharapkan dapat menciptakan sistem penyediaan makanan bergizi gratis yang efektif, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi model kolaborasi nasional dalam mempercepat peningkatan status gizi masyarakat Indonesia.
Penulis: Daprizal
Editor: Daprizal


Facebook Comments